Jakarta, asammanis.news, 24 Oktober 2025 — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memimpin langsung upacara peringatan Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-80 di halaman kantor Kementerian ESDM, Jakarta. Upacara berlangsung khidmat dengan tema “Swasembada Energi dan Hilirisasi untuk Masa Depan Berkelanjutan.”
Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh pejabat dan pegawai di lingkungan Kementerian ESDM serta para pemangku kepentingan sektor energi dan pertambangan.
Dalam amanatnya, Menteri Bahlil menegaskan pentingnya kerja keras dan konsistensi untuk mencapai target nasional di sektor energi. Ia menyebutkan bahwa pemerintah menargetkan produksi minyak nasional mencapai 900 ribu hingga 1 juta barel per hari pada tahun 2029–2030, sebagai upaya menekan ketergantungan impor.
“Masih banyak hal yang harus kita tingkatkan. Target yang diperintahkan Bapak Presiden adalah pada 2029–2030 produksi minyak harus mencapai sembilan ratus ribu hingga satu juta barel per hari, agar kita bisa mengurangi impor,” ujar Bahlil.
Dorong Transisi Energi dan Kedaulatan Energi Nasional
Selain peningkatan produksi migas, Bahlil juga menyoroti percepatan transisi energi menuju sumber daya yang lebih bersih dan berkelanjutan. Ia menyebutkan bahwa program biodiesel akan terus dikembangkan, di mana pada 2025 Indonesia akan beralih dari B40 ke B50, dan pada 2027 mandatori penggunaan bensin dengan campuran etanol E10 hingga E20 akan diberlakukan.
“Semua ini dalam rangka menciptakan sumber energi nabati untuk kedaulatan energi kita. Impor bensin masih cukup besar, karena itu kita dorong energi baru terbarukan seperti tenaga surya, air, dan angin. Dalam RUPTL 2025–2035, sudah ditetapkan porsi energi terbarukan mencapai 69,5 megawatt,” jelasnya.
Bahlil: Tambang untuk Daerah, Bukan Segelintir Pengusaha
Dalam kesempatan itu, Bahlil juga memberikan apresiasi kepada jajaran Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) atas kinerja yang telah dicapai. Namun ia menegaskan agar pengelolaan tambang tidak hanya dikuasai oleh kelompok tertentu.
“Pengelolaan tambang jangan hanya dikuasai pengusaha besar. Kita harus adil dalam memberikan kesempatan kepada UMKM daerah, koperasi, dan BUMD. Alhamdulillah perubahan UU Minerba dan peraturan pemerintahnya sudah ada, tinggal peraturan menterinya. Tujuannya satu: menjadikan orang daerah sebagai tuan di negerinya sendiri,” tegas Bahlil.
Peringatan Tegas untuk Aparatur: Tidak Ada Lagi Gaya Lama
Di akhir pidatonya, Bahlil memberikan peringatan keras kepada jajaran di lingkungan Kementerian ESDM agar tidak bermain-main dalam menjalankan tugas.
“Saya tidak segan-segan merumahkan kalian kalau masih ada yang pakai gaya lama, apalagi kalau ada praktik 86. Kalau saya tahu atau dapat laporan, saya akan rumahkan, bukan dipindahkan,” ujarnya tegas.
Ia juga menegaskan bahwa semua direktorat jenderal dan badan di bawah Kementerian ESDM memiliki peran yang sama pentingnya.
“Tidak ada yang lebih penting. Semua—baik dari geologi, BPSDM, maupun dirjen lainnya punya kontribusi yang sama untuk kemajuan sektor energi,” tambahnya.
Dengan semangat peringatan Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-80 ini, Bahlil mengajak seluruh jajaran ESDM untuk memperkuat integritas, meningkatkan kinerja, serta mendukung kemandirian energi menuju masa depan Indonesia yang berkelanjutan. AM.N-001


















