Jakarta, asammanis.news, 29 Oktober 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Holistik menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Menjaga Independensi Polri serta Mengawal Polri Tetap di Bawah Presiden.”
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Direktur DPP Holistik, Reno Latuconsina, dan menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain akademisi Dr. Rorano S. Abubakar, SH., MH., Direktur Media Asam Manis.News Sadam Bugis, serta aktivis muda Fadel Rumakat.
Dalam pemaparannya, Dr. Rorano menegaskan bahwa secara konstitusional Polri berada langsung di bawah Presiden, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang. Namun, ia menilai masih terdapat tantangan serius dalam menjaga keseimbangan antara independensi dan akuntabilitas lembaga kepolisian.
“Polri perlu memperkuat sistem pengawasan internal serta membuka ruang partisipasi publik dalam penegakan hukum, agar kepercayaan masyarakat meningkat,” ujar Rorano.
Sementara itu, Direktur Asam Manis.News, Sadam Bugis, menilai wacana menempatkan Polri di bawah kementerian bukanlah langkah tepat. Ia menegaskan, penguatan kelembagaan Polri justru harus dilakukan dengan menjaga posisinya tetap di bawah komando Presiden.
“Kita tidak perlu melemahkan institusi kepolisian. Polri harus diperkuat secara kelembagaan agar tidak terjebak dalam birokrasi panjang yang bisa memperlambat kewenangan,” ungkap Sadam.
Sadam juga mengapresiasi kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang dinilai mampu menjaga hubungan baik dengan dunia pers.
“Kapolri memberikan ruang yang jelas bagi jurnalis, sehingga penanganan persoalan media tidak tumpang tindih antara Polri dan Dewan Pers,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan generasi muda untuk lebih bijak menggunakan media sosial dan tidak menjadi penyebar informasi bohong (hoaks) yang dapat menyesatkan publik.
Aktivis muda Fadel Rumakat turut menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga moral publik.
“Anak muda hari ini harus jadi penjaga moral publik. Kita harus berani bersuara memastikan Polri tetap profesional, humanis, dan berpihak pada rakyat, bukan pada kekuasaan,” tegas Fadel.
FGD tersebut menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis, antara lain:
1. Penguatan regulasi internal Polri agar bebas dari tekanan politik.
2. Optimalisasi fungsi pengawasan eksternal seperti Kompolnas dan DPR.
3. Peningkatan transparansi publik terhadap kebijakan strategis Polri.
4. Mendorong sinergi antara media, akademisi, dan masyarakat sipil dalam mengawal independensi lembaga penegak hukum.
5. Dukungan terhadap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menuntaskan masa tugasnya hingga purna bakti.
“Independensi Polri adalah cermin kemerdekaan bangsa ini. Menjaganya adalah tugas bersama,” tutup Fadel Rumakat. AM.N-001


















