Oleh : Redaksi asammanis.news
Jakarta, Nama Komjen Pol. Dr. Martinus Hukom, S.I.K., M.Si. bukanlah sosok asing di jajaran kepolisian Indonesia. Putra Maluku kelahiran Ambon, 20 Januari 1969, ini menorehkan perjalanan karier yang panjang, berliku, sekaligus inspiratif. Dengan integritas, ketegasan, dan dedikasi tinggi, Martinus membuktikan diri sebagai perwira yang konsisten mengabdikan hidupnya untuk bangsa.
Sejak menamatkan pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1991, Martinus meniti tangga karier dari bawah. Kariernya banyak berkutat di bidang reserse dan penanganan kejahatan berisiko tinggi. Reputasinya mulai menonjol ketika dipercaya bergabung dengan satuan tugas pemberantasan terorisme. Sikap tegas dan kepemimpinan lapangannya membuat ia dikenal sebagai polisi yang berani, berintegritas, dan berdedikasi penuh.
Puncak kiprahnya di bidang antiterorisme tercatat saat Martinus dipercaya memimpin Densus 88 Antiteror Polri. Di bawah kepemimpinannya, berbagai operasi strategis berhasil digelar, yang tidak hanya menumpas jaringan teroris, tetapi juga mengembalikan rasa aman di tengah masyarakat. “Terorisme adalah musuh bersama. Negara harus hadir dengan tegas, tetapi tetap menjunjung nilai kemanusiaan,” begitu salah satu prinsip yang ia pegang.
Kesuksesan itu mengantarkan Martinus ke panggung nasional berikutnya. Ia kemudian dipercaya Presiden untuk memimpin Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI). Jabatan prestisius ini bukanlah sebuah hadiah, melainkan pengakuan atas rekam jejak panjang dan konsistensinya di dunia kepolisian.
Di BNN, Martinus membawa semangat baru dalam perang melawan narkoba. Ia menekankan strategi tiga pilar: preventif, rehabilitatif, dan represif. Baginya, pemberantasan narkoba tidak bisa hanya mengandalkan penindakan, tetapi juga harus menyentuh akar persoalan dengan edukasi, rehabilitasi bagi pecandu, serta pemberdayaan masyarakat agar tidak lagi terjerumus dalam lingkaran hitam narkotika.
Di bawah komandonya, BNN memperkuat sinergi dengan TNI, Polri, pemerintah daerah, hingga organisasi masyarakat. Hasilnya, berbagai pengungkapan besar sindikat narkotika internasional tercatat, disertai program-program penyelamatan generasi muda dari bahaya narkoba.
Meski menduduki jabatan tinggi, Martinus tetap dikenal sederhana dan dekat dengan masyarakat. Sikap rendah hati inilah yang membuatnya dihormati, bukan hanya oleh kolega di institusi, tetapi juga oleh masyarakat luas.
Rekam jejak Martinus Hukom adalah bukti bahwa kesuksesan tidak lahir secara instan. Dari Maluku ia berangkat, dengan kerja keras dan konsistensi ia menapaki karier, hingga akhirnya menorehkan jejak emas dalam sejarah kepolisian dan lembaga negara. Kini, namanya tercatat sebagai salah satu figur inspiratif bangsa, yang menunjukkan bahwa pengabdian tulus selalu berbuah manis pada waktunya. AM.N-001