Jakarta, asammanis.news, 3 Oktober 2025 – Anies Baswedan menilai pemerintahan di era Presiden RI, Prabowo Subianto semakin jauh dari prinsip integritas dan meritokrasi.
Kritikan terhadap pemerintahan era Prabowo itu disampaikan Anies saat hadir dalam kegiatan bertajuk ‘Dialog Kebangsaan Suara Rakyat’ di Padang, Sabtu, 1 November 2025.
Anies mempertanyakan realisasi janji-janji besar pemerintahan Prabowo yang telah berjalan satu tahun dengan mengidentifikasi tiga keresahan utama masyarakat yakni urusan makan, urusan kerja, dan urusan masa depan.
Tak hanya itu, Anies sempat juga melakukan kritik mengenai gemuknya kabinet kerja era Prabowo disertai kompetensi individu yang menjabat.
Menyikapi kritikan tersebut, Direktur Haidar Alwi Institut (HAI), Sandri Rumanama menilai kritik yang dilontarkan Anies soal komposisi jabatan pada Kabinet Merah Putih dinilai cenderung emosional dan tidak substantif.
“Saya rasa kritikan beliau terkesan emosional dan tidak substantif, namanya juga jabatan politik ya harus memiliki koneksi politiklah, tapi yang saya lihat sudah profesional kok komposisi jabatan pada kabinet merah putih yang tidak profesional jabatan yang mana” ujar Sandri kepada wartawan di Jakarta, Minggu, 2 November 2025.
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI) ini juga mengatakan realisasi 20% janji janji politik Prabowo-Gibran sudah terealisasi.
“Sudah terealisasi janji janji politik Prabowo-Gibran kok selama 1 tahun pemerintahan, artinya sudah 20% progresif pemerintahan dan sudah terealisasi 20% janji janji Prabowo-Gibran” ungkap Sandri.
Ia menambahkan apalagi tiga masalah besar yang menjadi substansi kritik dari Anies Baswedan yakni urusan makan, urusan kerja, dan urusan masa depan sudah terealisasi.
Mulai dari program Swasembada Pangan. Makan Bergizi Gratis, Sekolah Rakyat, hingga Koperasi Merah Putih, sudah berjalan selain itu soal urusan kerja pemerintah mencanangkan berbagai program untuk menakan turun angka pengangguran dan itu terbukti.
Sandri menjelaskan upaya pemerintah untuk penciptaan lapangan kerja melalui program magang dan padat karya berhasil menekan turun angka pengangguran.
“Sangat efektif kok buktinya berdasarkan BPS dibandingkan Agustus 2024, tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2025 berkurang sebesar 0,15%. TPT tercatat mengalami penurunan hingga menjadi 4,76% per Februari 2025” jelasnya.
Program untuk peningkatan keterampilan pekerja melalui pelatihan dan bantuan modal usaha (misalnya Program Tenaga Kerja Mandiri), serta dukungan finansial bagi pencari kerja seperti Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) dan Bantuan Subsidi Upah (BSU).
“Selain itu, ada juga program pemerintah daerah seperti job fair virtual dan aplikasi informasi ketenagakerjaan untuk menghubungkan pencari kerja dengan lowongan kerja yang tersedia” jelas Sandri.
Sandri berharap agar kritikan kritikan ke pemerintah harus substantif berdasarkan data bukan sebatas retorika belaka.
“Kita semua memiliki tugas yang sama seperti pak anies yakni mengontrol dan mengkritik jalan pemerintahan Prabowo-Gibran tapi harus berdasarkan data, realitas, fakta bukan sebatas retorika belaka” pungkasnya. AM.N-001



















