Sentani, asammanis.news, Kemenag — Bupati Jayapura, Yunus Wonda, membuka kegiatan Sosialisasi Optimalisasi Zakat untuk Membangun Masyarakat Unggul Mandiri yang digelar Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Jayapura bekerja sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Jayapura, BAZNAS Provinsi Papua, serta BAZNAS Republik Indonesia (RI) di ruang aula kantor Bupati Kabupaten Jayapura, pada Senin (09/09/25).
Pada kegiatan tersebut, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Papua diwakili oleh Pembimbing Zakat dan Wakaf (Zawa), Rita Wahyuningsih.
Dalam sambutannya, Bupati menegaskan bahwa zakat tidak hanya bernilai ibadah, tetapi juga memiliki dampak sosial yang besar, terutama dalam membantu masyarakat kurang mampu melalui beasiswa pendidikan, rumah layak huni, santunan mustahik, serta pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Zakat adalah salah satu pilar penting pembangunan dalam Islam. Dengan pengelolaan zakat yang optimal, kita bisa membantu meringankan beban saudara-saudara kita, khususnya anak-anak kurang mampu agar tetap bisa mengenyam pendidikan,” ujarnya.
Bupati juga menekankan pentingnya keberpihakan pemerintah daerah pada penguatan UMKM. Menurutnya, kehadiran ritel modern harus dibatasi agar tidak mematikan usaha kecil masyarakat.
“Saya ingin semua ekonomi harus hidup di Kabupaten Jayapura. Kalau Alfamart dan Indomaret dibiarkan tumbuh tanpa kendali, UKM kita akan mati pelan-pelan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Bupati menegaskan komitmennya menjaga kerukunan dan kebersamaan lintas suku, agama, dan golongan. Ia mencontohkan pelibatan pemuda muslim sebagai panitia kegiatan Pondok Natal Desember mendatang.
“Saya ingin kita semua hidup tanpa sekat, tidak ada perbedaan ras, suku, atau agama. Kita semua satu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya.
Pembimbing Zakat dan Wakaf (Zawa), Rita Wahyuningsih, menyampaikan apresiasi atas peran BAZNAS Kabupaten Jayapura dalam menghimpun dan menyalurkan zakat secara profesional, transparan, dan akuntabel.
Menurutnya, zakat memiliki peran strategis sebagai instrumen peningkatan kesejahteraan umat, termasuk dalam mendukung program prioritas Kemenag RI seperti Kampung Zakat, pemberdayaan ekonomi umat, Kota Wakaf, dan wakaf produktif.
“Sinergi BAZNAS dengan pemerintah daerah dan Kemenag sangat penting. Apalagi di Kabupaten Jayapura sudah ada tiga Kampung Zakat yang menjadi contoh nyata bagaimana zakat memberi dampak sosial, ekonomi, pendidikan, hingga penguatan moderasi beragama,” katanya.
Rita juga menyinggung program inovasi Satu Wakaf ID yang digagas Badan Wakaf Indonesia (BWI) RI, sebagai upaya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan wakaf, termasuk untuk pengembangan lahan makam.
Ketua BAZNAS Provinsi Papua, Merza Edy Nadzari, menekankan bahwa zakat kini telah menjadi bagian dari instrumen ekonomi resmi negara. Menurutnya, berbeda dengan sektor ekonomi lain yang berorientasi pada keuntungan, zakat berorientasi pada manfaat bagi umat.
“Apapun yang dikerjakan dengan dana zakat, orientasinya adalah menghadirkan manfaat. Karena itu, zakat harus dikelola secara profesional, aman syar’i, aman regulasi, dan aman NKRI,” jelasnya.
Edy juga mendorong Pemkab Jayapura untuk menerbitkan regulasi yang mendukung optimalisasi zakat, seperti surat edaran bupati tentang kewajiban Aparatur Sipil Negara (ASN) Muslim menunaikan zakat profesi melalui BAZNAS.
“Di tingkat provinsi, gaji ASN Muslim sudah dipotong zakat secara payroll. Harapannya hal yang sama bisa diterapkan di Kabupaten Jayapura,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua BAZNAS Kabupaten Jayapura, Musta’in Zubair, melaporkan bahwa kegiatan ini didasari oleh Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014, serta Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2014 tentang optimalisasi pengumpulan zakat melalui BAZNAS.
Selain sosialisasi, kegiatan juga diisi dengan penyerahan beasiswa pendidikan, santunan mustahik, rumah layak huni BAZNAS (RLHB), serta modal usaha bagi UMKM.
“Zakat, infak, dan sedekah memiliki potensi besar dalam mendukung pembangunan dan pengentasan kemiskinan jika dikelola secara optimal,” kata Musta’in.
Ia menambahkan, peserta yang hadir sebanyak 324 orang, terdiri dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), ormas Islam, ketua takmir masjid, Unit Pengumpul Zakat (UPZ), serta kepala sekolah se-Kabupaten Jayapura. AM.N-005