Jakarta, Asammanis.news— Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan komitmen Indonesia untuk menjadi pionir dalam pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik di kancah global. Pernyataan ini disampaikan saat membuka secara resmi acara Internasional Battery Summit (IBS) 2025, sebagaimana dikutip dari akun resmi Instagram Kementerian ESDM.
Dalam sambutannya, Bahlil mengungkapkan bahwa pembangunan ekosistem ini akan didukung oleh kolaborasi strategis dengan sejumlah perusahaan besar, di antaranya Huayou, Antam, dan Indonesia Battery Corporation (IBC), yang menggelontorkan investasi sebesar USD 8 miliar. Proyek ini ditargetkan rampung pada akhir tahun 2027.
Selain memperkuat pasar baterai nasional, rencana tersebut juga akan didukung oleh pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 100 gigawatt. Pembangunan ini diharapkan dapat memperluas pemanfaatan energi bersih sekaligus memastikan pasokan listrik bagi Koperasi Merah Putih dan kendaraan listrik nasional.
Bahlil menegaskan bahwa pengembangan ekosistem energi bersih ini selaras dengan program prioritas Presiden Prabowo Subianto, yakni Sekolah Rakyat. Dengan listrik yang merata hingga ke pelosok, pemerintah berharap dapat membuka akses pendidikan berkualitas bagi seluruh anak bangsa.
“Ekosistem ini bukan hanya soal industri, tapi juga soal masa depan Indonesia yang berdaulat energi dan berdaya saing global,” ujar Bahlil. ***