Jambi, asammanis.news, 13 Oktober 2025 – Gubernur Jambi sekaligus Ketua Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan, Al Haris, menyambut positif terbitnya Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2025 yang mengatur legalisasi pengelolaan sumur rakyat. Ia menyebut kebijakan tersebut sebagai “malaikat penyelamat” bagi daerah penghasil minyak dan gas bumi.

“Bagi kami di daerah, Permen 14 ini adalah malaikat yang memberikan peluang dan potensi besar bagi daerah. Sesuatu yang dulu disebut sumur ilegal, kini justru menjadi penyelamat energi nasional,” ujar Al Haris.
Selama bertahun-tahun, ribuan sumur minyak rakyat di Indonesia beroperasi tanpa izin resmi. Minyak hasil produksi dijual ke pasar gelap, menimbulkan kerusakan lingkungan, serta menyebabkan negara kehilangan potensi pendapatan miliaran rupiah setiap tahun.
Menurut data, sekitar 45.000 sumur rakyat beroperasi secara nonlegal setara dengan potensi lifting minyak nasional yang hilang, rusaknya lingkungan, serta lenyapnya penerimaan negara.
Al Haris mengakui bahwa persoalan sumur ilegal selama ini menjadi sumber banyak masalah di daerah.
“Mulai dari kebakaran, limbah beracun yang membahayakan masyarakat, hingga praktik jual beli ilegal yang tak terkontrol,” katanya.
Namun, di tangan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, permasalahan itu kini diubah menjadi peluang. Melalui Permen ESDM No. 14 Tahun 2025, ribuan sumur rakyat akan dilegalkan dan dikelola secara profesional oleh BUMD, koperasi, serta Pertamina.
“Dengan kebijakan ini, daerah memiliki kesempatan untuk mengatur sumur-sumurnya secara legal. Transformasi energi yang digagas Pak Bahlil akan menambah produksi migas nasional lebih dari 10.000 barel per hari, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan daerah,” jelas Al Haris.
Ia menambahkan, kebijakan tersebut juga berdampak langsung pada peningkatan keselamatan lingkungan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Dari sarang masalah kini menjadi lumbung energi. Ini bukti bahwa migas rakyat jika dikelola dengan baik bisa menjadi kekuatan energi nasional,” tegasnya.
Menutup pernyataannya, Al Haris menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat.
“Saya berterima kasih kepada Presiden Prabowo dan Menteri Bahlil yang telah membuka jalan bagi daerah untuk berkontribusi dalam kemandirian energi nasional,” ujarnya. AM.N-001


















