Jakarta, asammanis.news, 20 November 2025 – Pujian terhadap kinerja Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kembali mengemuka di tengah capaian signifikan sektor pertanian nasional. Ketua Komisi II DPR RI, Muhammad Rifqinizamy Karsayuda, dalam Rakornas Kepegawaian BKN 2025, menyebut kehadiran Amran sebagai “berkah bagi Republik Indonesia” karena dinilai berhasil membawa berbagai terobosan monumental, termasuk swasembada dan pengaruh besar terhadap dinamika harga pangan dunia.
Dalam forum tersebut, Rifqinizamy menilai pencapaian pertanian Indonesia belakangan ini tidak lepas dari konsistensi dan komitmen Mentan Amran dalam menjalankan visi besar pembangunan pertanian nasional.
“Bapak Mentan Amran, pahlawan pertanian kita, orang yang ditakdirkan Tuhan dilahirkan di Indonesia dan membawa swasembada pangan dalam catatan sejarah Republik Indonesia,” ujarnya, Rabu (19/11/2025).
Ia menegaskan bahwa mimpi besar Presiden Prabowo Subianto di bidang pangan membutuhkan sinergi seluruh elemen bangsa.
“Kita kompak saja belum tentu berhasil menggapai mimpi besar Pak Presiden. Apalagi kalau kita gontok-gontokan untuk situasi politik yang tidak penting,” tegasnya.
Menurut Rifqinizamy, agenda Asta Cita 7 Presiden Prabowo, termasuk reformasi birokrasi, menjadi pedoman penting bagi pemerintah pusat hingga daerah dalam menjaga satu garis kerja prioritas nasional.
Dalam pemaparannya, Mentan Amran mengungkap sejumlah capaian yang disebut turut mengubah konstelasi pangan dunia. Ia menyampaikan bahwa Indonesia kini berada di posisi kedua dunia dalam kenaikan produksi pangan dan berpotensi naik ke peringkat pertama pada tahun mendatang.
“Seluruh dunia melihat. Mudah-mudahan tahun depan bisa nomor satu dunia kenaikan produksi pangan kita,” katanya.
Amran juga mengungkap kemampuan Amerika Serikat melalui USDA yang mampu memprediksi lonjakan produksi pangan Indonesia bahkan sebelum musim tanam dimulai.
“Kita belum tanam, mereka sudah tahu. Estimasi BPS 34,7. Selisihnya nyaris nol koma. Ini sedang kami cari ilmunya.”
Salah satu capaian paling signifikan adalah perubahan drastis harga pangan dunia. Menurut Amran, harga pangan global turun dari USD 650 menjadi USD 372 per ton akibat Indonesia menghentikan impor besar-besaran.
“Indonesia adalah importir terbesar. Dua tahun berturut-turut kita impor 7 juta ton, kurang lebih 100 triliun. Tiba-tiba nol. Dan ini hasil kerja bapak-ibu semua.”
Penurunan harga tersebut berdampak besar secara global, setara dengan 1.000–1.500 triliun rupiah nilai ekonomi, yang dinilai sebagai kontribusi luar biasa dari Indonesia.
Di kesempatan yang sama, Mentan Amran memaparkan reformasi besar-besaran tata kelola pupuk yang dilakukan Presiden Prabowo. Mulai dari penghapusan lebih dari 1.145 regulasi yang dianggap menghambat, penurunan harga pupuk sebesar 20% yang disebut sebagai pertama kalinya dalam sejarah industri pupuk Indonesia hingga penambahan alokasi pupuk sebanyak 700.000 ton tanpa tambahan anggaran.
“Dulu pupuk sulit. Seluruh Indonesia mengeluh. Sekarang alhamdulillah tidak lagi,” ujarnya.
Amran menekankan bahwa sektor pertanian membutuhkan tindakan nyata, bukan sekadar wacana.
“Diam dengan pintar berbicara tapi tidak pintar dalam bertindak itu berbeda. Yang menghasilkan adalah tindakan.”
Dengan capaian swasembada, perbaikan masif sistem pupuk dan irigasi, hingga target hilirisasi bernilai triliunan rupiah, Mentan Amran menegaskan keyakinannya bahwa Indonesia mampu menjadi superpower pangan dunia apabila seluruh pihak bergerak kompak.
“Bangunkan pemuda tidur, bangunkan tanah tidur. Indonesia pasti bisa menjadi negara superpower.”
Rifqinizamy menutup apresiasinya dengan penegasan bahwa kerja Amran adalah anugerah bagi bangsa.
“Bapak Amran adalah pahlawan pertanian yang ditakdirkan Tuhan untuk Indonesia.”
Berbagai capaian tersebut kini tidak hanya dirasakan oleh jutaan petani, tetapi turut mengangkat posisi Indonesia dalam peta pangan global menjadikan figur Amran Sulaiman sebagai salah satu aset strategis dalam perjalanan besar menuju kedaulatan pangan nasional. AM.N-001

















